Kegiatan
Pokok Puskesmas
Kegiatan-kegiatan pokok puskesmas
yang diselenggarakan oleh puskesmas sejak berdirinya semakin berkembang , mulai
dari 7 usaha pokok kesehatan, 12 usaha pokok kesehatan, 13 usaha pokok
kesehatan dan sekarang meningkat menjadi 20 usaha pokok kesehatan yang dapat
dilaksanakan oleh puskesmas sesuai dengan kemampuan yang ada dari tiap-tiap
puskesmas baik dari segi tenaga, fasilitas, dan biaya atau anggaran yang
tersedia.
Berdasarkan buku pedoman kerja
puskesmas yang terbaru ada 20 usaha pokok kesehatan yang dapat dilakukan oleh
puskesmas, itu pun sangat tergantung kepada faktor tenaga, sarana, dan
prasarana serta biaya yang tersedia berikut kemampuan manajemen dari tiap-tiap
puskesmas.
Dua puluh
kegiatan pokok puskesmas adalah :
1.
Upaya kesehatan ibu dan anak
a. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil , melahirkan dan menyusui serta bayi anak
balita dan anak prasekolah
b. Memberikan
nasehat tentang makanan guna mencegah gizi buruk
c. Pemberian nasehat tentang perkembangan anak dan cara stimulasinya.
d. Imunisasi
tetanus toksoid dua kali pada ibu hamil dan BCG, DPT 3 kali, polio 3 kali dan
campak 1 kali pada bayi
e. Penyuluhan kesehatan dalam mencapai program KIA
f. Pelayanan keluarga berencana
g. Pengobatan
bagi ibu, bayi anak balita dan anak prasekolah untuk macam-macam penyakit
ringan
h. Kunjungan
rumah untuk mencari ibu dan anak yang memerlukan pemeliharaan , memberikan
penerangan dan pendidikan tentang kesehatan
i. Pengawasan dan bimbingan kepada taman kanak-kanak dan para dukun bayi
2.
Upaya keluarga berencana
a. Mengadakan kursus keluarga berencana unutk para ibu dan calon ibu yang
mengunjungi KIA
b. Mengadakan
kursus keluarga berencana kepada dukun yang kemudian akan bekerja sebagai
penggerak calon peserta keluarga berencana
c. Mengadakan pembicaraan –pembicaraan tentang keluarga berencana kapan saja
ada kesempatan
d. Memasang
IUD, cara – cara penggunaan pil , kondom, dan cara-cara lain denngan memberi sarananya.
e. Melanjutkan mengamati mereka yang menggunakan sarana pencegahan kehamilan
3.
Upaya peningkatan gizi
a. Mengenali penderita-penderita kekurangan gizi dan mengobati mereka
b. Mempelajari
keadaan gizi masyarakat dan mengembangkan program perbaikan gizi
c. Memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat terutama dalam rangka program
KIA
d. Melaksanakan
program-program :
e. Program perbaikan gizi keluarga melalui posyandu
f. Memberikan makanan tambahan yang mengandung protein dan kalori kepada
balita dan ibu menyusui
g. Memberikan
vitamin A kepada balita umur dibawah 5 tahun
4.
Upaya kesehatan lingkungan
Kegiatan –
kegiatan utamam kesehatan lingkungan yang dilakukan staf puskesmas adalah :
a. Penyehatan air bersih
b. Penyehatan
pembuangan kotoran
c. Penyehatan lingkungan perumahan
d. Penyehatan
limbah
e. Pengawasan sanitasi tempat umum
f. Penyehatan makanan dan minuman
g. Pelaksanaan
peraturan perundang-undangan
5.
Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit
menular
a. Mengumpulkan dan menganalisa data penyakit
b. Melaporkan
kasus penyakit menular
c. Menyelidiki di lapangan untuk melihat benar atau tidaknya laporan yang
masuk, untuk menemukan kasus-kasus baru dan untuk mengetahui sumber penularan.
d. Tindakan
permulaan untuk menahan penularan penyakit
e. Menyembuhkan penderita, hingga ia tidak lagi menjadi sumber infeksi
f. Pemberian imunisasi
g. Pemberantasan
vektor
h. Pendidikan
kesehatan kepada masyarakat
6.
Upaya pengobatan
a. Melaksanakan diagnose sedini mungkin melalui:
a)
Mendapatkan
riwayat penyakit
b)
Mengadaan
pemeriksaan fisik
c)
Mengadaan
pemeriksaan labolatorium
d)
Membuat
diagnosa
b.
Melaksanakan tindakan pengobatan
c.
Melakukan upaya rujukan bila dipandang perlu,
rujukan tersebut dapat berupa:
a)
Rujukan
diagnostic
b)
Rujukan
pengobatan/rehabilitasi
c)
Rujukan lain
7.
Upaya penyuluhan
a. Penyuluhan kesehatan masyarakat merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
tiap-tiap program puskesmas. Kegiatan penyuluhan kesehatan dilakukan pada
setiap kesempatan oleh petugas, apakah di klinik, rumah dan kelompok-kelompok
masyarakat.
b. Di tingkat
puskesmas tidak ada penyuluhan tersendiri, tetapi ditingkat kabupaten diadakan
tenaga-tenaga coordinator penyuluhan kesehatan. Coordinator membantu para
petugas puskesmas dalam mengembangkan teknik dan materi penyuluhan di
Puaskesmas.
8.
Upaya kesehatan sekolah
a. Membina sarana keteladanan di sekolah, berupa sarana keteladanan gizi
berupa kantin dan sarana keteladanan kebersihan lingkungan.
b. Membina
kebersihan perseorangan peserta didik
c. Mengembangkan kemampuasn peserta didik untuk berperan secara aktif dalam
pelayanan kesehatan melalui kegiatan dokter kecil
d. Penjaringan
kesehatan peserta didik kelas I
e. Pemeriksaan kesehatan periodic sekali setahun untuk kelas II sampai IV dan
guru berupa pemeriksaan kesehatan sederhanan
f. Immunisasi peserta didik kelas I sampai VI
g. Pengawasan
terhadap keadaan air
h. Pengobatan
ringan pertolongan pertama
i. Rujukan medik
j. Penanganan kasus anemia gizi
k. Pembinaan
teknis dan pengawasan di sekolah
l. Pencatatan dan pelaporan
9.
Upaya kesehatan olah raga
a. Pemeriksaan kesehatan berkala
b. Penentuan
takaran latihan
c. Pengobatan dengan teknik latihan dan rehabilitasi
d. Pengobatan
akibat cidera latihan
e. Pengawasan selama pemusatan latihan
10. Upaya perawatan kesehatan masyarakat
a. Asuhan perawatan kepada individu di puskesmas maupun di rumah dengan
berbagai tingkat umur, kondisi kesehatan, tumbuh kembang dan jenis kelamin
b. Asuhan
perawatan yang diarahkan kepada keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat
(keluarga binaan)
c. Pelayanan perawatan kepada kelompok khusus diantaranya : ibu hamil, anak
balita, usia lanjut dan sebagainya
d. Pelayanan
keperawatan pada tingkat masyarakat
11. Upaya peningkatan kesehatan kerja
a. Identifikasi masalah, meliputi:
a)
Pemeriksaan
kesehatan dari awal dan berkala untuk para pekerja
b)
Pemeriksaan
kasus terhadap pekerja yang dating berobat ke puskesmas
c)
Peninjauan
tempat kerja untuk menentukan bahaya akibat kerja
b. Kegiatan
peningkatan kesehatan tenaga kerja melalui peningkatan gizi pekerja, lingkungan
kerja, dan kegiatan peningkatan kesejahteraan
c. Kegiatan pencegahan kecelakaan akibat kerja, meliputi:
a)
Penyuluhan kesehatan
b)
Kegiatan ergonomik, yaitu kegiatan untuk mencapai
kesesuaian antara alat kerja agar tidak terjadi stres fisik terhadap pekerja
c)
Kegiatan
monitoring bahaya akibat kerja
d)
Pemakaian
alat pelindung
d. Kegiatan
pengobatan kasus penyakit akibat kerja
e. Kegiatan pemulihan kesehatan bagi
pekerja yang sakit
f. Kegiatan rujukan medic dan kesehatan terhadap pekerja yang sakit
12. Upaya kesehatan gigi dan mulut
a. Pembinaan/pengembangan kemampuan peran serta masyarakat dalam upaya
pemeliharaan diri dalam wadah program UKGM
b. Pelayanan
asuhan pada kelompok rawan, meliputi:
a)
Anak sekolah
b)
Kelompok ibu
hamil, menyususi dan anak pra sekolah
c.
Pelayanan medik dokter gigi dasar, meliputi:
a)
Pengobatan
gigi pada penderita yang berobat maupun yang dirujuk
b)
Merujuk
kasus-kasus yang tidak dapat ditanggulangi kesasaran yang lebih mampu
c)
Memberikan
penyuluhan secara individu atau kelompok
d)
Memelihara
kebersihan (hygiene klinik)
e)
Memelihara
atau merawat peralatan atau obat-obatan
d. Pencatatan
dan pelaporan
13. Upaya kesehatan jiwa
a. Kegiatan kesehatan jiwa yang terpadu dengan kegiatan pokok puskesmas
b. Penanganan
pasien dengan gangguan jiwa
c. Kegiatan dalam bentuk penyuluhan serta pembinaan peran serta masyarakat
d. Pengembangan
upaya kesehatan jiwa di puskesmas melalui pengembangan peran serta masyarakat
dan pelayanan melalui kesehatan masyarakat
e. Pencatatan dan pelaporan
14. Upaya kesehatan mata
a. Upaya kesehatan mata, pencegaahan kesehatan dasar yang terpadu dengan
kegiatan pokok lainnya
b. Upaya
kesehatan mata:
a)
Anamnesa
b)
Pemeriksaan
virus dan mata luar, tes buta warna, tes tekan bola mata, tes saluran air mata,
tes lapangan pandang, funduskopi dan pemeriksaan labolatorium
c)
Pengobatan
dan pemberiaan kacamata
d)
Operasi
katarak dan glukoma akut yang dilakukan oleh tim rujukan rumah sakit
e)
Perawatan
pos operasi katarak dan glukoma akut
f)
Merujuk
kasus yang tak dapat diatasi
g)
Pemberian
protesa mata
c. Peningkatan peran serta masyarakat dalam bentuk penyuluhan kesehatan, serta
menciptakan kemandirian masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan mata mereka
d. Pengembangan
kesehatan mata masyarakat
e. Pencatatan dan pelaporan
15. Labolatorium kesehatan
a. Di ruangan labolatorium
a)
Penerimaan
pasien
b)
Pengambilan
spesimen
c)
Penanganan
spesimen
d)
Pelaksanaan
spesimen
e)
Penanganan
sisa spesimen
f)
Pencatatan
hasil pemeriksaan
g)
Pengecekan
hasil pemeriksaan
h)
Penyampaian
hasil pemeriksaan
b.
Terhadap spesimen yang akan dirujuk
a)
Pengambilan
spesimen
b)
Penanganan
spesimen
c)
Pengemasan
spesimen
d)
Pengiriman
spesimen
e)
Pengambilan
hasil pemeriksaan
f)
Pencatatan
hasil pemeriksaan
g)
Penyampaian
hasil pemeriksaan
c.
Di ruang klinik dilakukan oleh perawat atau
bidan, meliputi:
a)
Persiapan
pasien
b)
Pengambilan
spesimen
c)
Menyerahkan
spesimen untuk diperiksa
d.
Di luar gedung, meliputi:
a)
Melakukan
tes skrining Hb
b)
Pengambilan
spesimen untuk kemudian dikirim ke labolatorium puskesmas
c)
Memberikan
penyuluhan
d)
Pencatatan
dan pelaporan
16. Upaya pencatatan dan pelaporan
a. Dilakukan oleh semua puskesmas (pembina, pembantu dan keliling)
b. Pencatatan
dan pelaporan mencakup:
o Data umum dan demografi wilayah kerja puskesmas
o Data ketenagaan di puskesmas
o Data kegiatan pokok puskesmas
yang dilakukan baik di dalam maupun di luar gedung puskesmas
c. Laporan dilakukan secara periodik (bulan, triwulan enam bulan dan tahunan)
17. Upaya pembinaan peran serta masyarakat
Upaya pembinaan peran serta masyarakat dapat dilakukan melalui:
a.
Penggalangan
dukungan penentu kebijaksanaan, pimpinan wilayah, lintas sektoral dan berbagai
organisasi kesehatan, yang dilakukan melalui dialog, seminar dan lokakarya,
dalam rangka komunikasi, informasi dan motivasi dengan memanfaatkan media masa
dan system informasi kesehatan
b. Persiapan
petugas penyelenggaraan melalui latihan, orientasi dan sarasehan kepemimpinan
dibidang kesehatan
c.
Persiapan
masyarakat, melalui rangkaian kegiatan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
dalam mengenal dan memecahkan masalah kesehatan, dengan mengenali dan
menggerakkan sumber daya yang dimilikinya, melalui rangkaian kegiatan:
a)
Pendekatan
kepada tokoh masyarakat
b)
Survey mawas
diri masyarakat untuk mengenali masalah kesehatannya
c)
Musyawarah
masyarakat desa untuk penentuan bersama rencana pemecahan masalah kesehatan
yang dihadapi
d. Pelaksanaan
kegiatan kesehatan oleh dan untuk masyarakat melalui kader yang terlatih
e. Pengembangan dan pelestarian kegiatan oleh masyarakat
18. Upaya pembinaan pengobatan tradisional
a. Melestarikan bahan-bahan tanaman yang dapat diginakan untuk pengobatan
tradisional
b. Pengembangan
dan pelestarian terhadap cara-cara pengobatan tradisional
19. Upaya kesehatan remaja
210. Dana sehat