TUGAS INDIVIDU
MATA KULIAH
KEGAWAT DARURATAN
Disusun Oleh :
Nama : NOVI DINI ASTRIANA
NIM : P1337425219049
ALIH JENJANG D IV
PRODI KEPERAWATAN
GIGI
POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES SEMARANG
1. Apa yang dimaksud
dengan shock anafilaktik
Shock anafilaktik adalah suatu reaksi alergi yang dapat
menyebabkan kehilangan kesadaran atau bahkan kematian. Kondisi ini terjadi
apabila pasien alergi terhadap makanan, obat-obatan, bisa serangga, dan lateks.
Reaksi ini dapat terjadi dalam hitungan detik atau menit dari paparan agen
alergi, di mana tekanan darah pasien turun secara tiba-tiba dan saluran udara
terhambat dan mengganggu pernapasan. (https://hellosehat.com/penyakit/syok-anafilaktik/)
2. Bagaimana proses
terjadinya shock anafilaktik
Anafilaktik
à
pelebaran pembuluh darah à
maldistribusi volume sirkulasi à
aliran darah balik (venous return) à
tekanan darah menurun à
tekanan perfusi menurun à
terjadi hipoksia jaringan
3. Sebutkan Gejala-gejala
shock anafilaktik
Gejala shock anafilaksis biasanya dapat
terlihat dalam 5-30 menit sejak terjadinya kontak dengan alergen. Gejala awal
dari shock anafilaksis dapat terlihat seperti umumnya reaksi alergi biasa,
yaitu pilek dan ruam pada kulit. Selanjutnya, setelah 30 menit gejala yang
lebih berat akan muncul pada:
·
Kulit:
Kemerahan atau kulit menjadi pucat, dingin dan lembap gatal-gatal, kulit menjadi hangat, pembengkakan (paling sering pada bibir dan lidah), munculnya ruam kulit, biduran (urtikaria)
Kemerahan atau kulit menjadi pucat, dingin dan lembap gatal-gatal, kulit menjadi hangat, pembengkakan (paling sering pada bibir dan lidah), munculnya ruam kulit, biduran (urtikaria)
·
Pernapasan:
Hidung tersumbat, pilek, bersin, bengkak di tenggorokan sehingga terasa sesak, sesak napas atau mengi, batuk, suara serak
Hidung tersumbat, pilek, bersin, bengkak di tenggorokan sehingga terasa sesak, sesak napas atau mengi, batuk, suara serak
·
Jantung:
Tekanan darah yang rendah (hipotensi), pusing, kelemahan, kehilangan kesadaran, nyeri dada, detak jantung cepat atau tidak teratur (palpitasi)
Tekanan darah yang rendah (hipotensi), pusing, kelemahan, kehilangan kesadaran, nyeri dada, detak jantung cepat atau tidak teratur (palpitasi)
·
Sistem saraf:
Sakit kepala, pusing, penglihatan kabur, dan kejang (sangat jarang terjadi dan biasanya berhubungan dengan penurunan tekanan darah)
Sakit kepala, pusing, penglihatan kabur, dan kejang (sangat jarang terjadi dan biasanya berhubungan dengan penurunan tekanan darah)
·
Lainnya:
Rasa logam di mulut (metallic taste), tampak bingung dan gelisah
Rasa logam di mulut (metallic taste), tampak bingung dan gelisah
(oleh:
dr. Widiastuti https://www.sehatq.com/penyakit/syok-anafilaksis)
4. Jelaskan Cara
penanganan shock anafilaktik
Pengobatan :
1.
Suntikkan adrenalin auto-injector
(EpiPen/Jext/Emerade/lainnya):
Beri suntikan di paha atau lengan atas. Pastikan Anda memahami cara penggunaan suntukan ini.
Beri suntikan di paha atau lengan atas. Pastikan Anda memahami cara penggunaan suntukan ini.
2.
Hubungi ambulans segera:Tetap hubungi
ambulans, meski penderita telah merasa lebih baik. Laporkan juga tentang dugaan
adanya shock anafilaksis.
3.
Identifikasi dan hentikan kontak dengan
potensi alergen:
Jika tersengat lebah, lepaskan sengatan lebah dari kulit secara hati-hati.
Jika tersengat lebah, lepaskan sengatan lebah dari kulit secara hati-hati.
4.
Baringkan penderita di atas permukaan
datar:
Kecuali jika penderita dalam kondisi hamil, tak sadarkan diri, atau kesulitan bernapas
Kecuali jika penderita dalam kondisi hamil, tak sadarkan diri, atau kesulitan bernapas
5.
Berikan suntikan kedua setelah 5-10
menit:
Ulangi suntikan jika gejala tidak membaik, dan apabila adrenalin auto-injector (EpiPen/Jext/Emerade/lainnya) kedua tersedia.
Ulangi suntikan jika gejala tidak membaik, dan apabila adrenalin auto-injector (EpiPen/Jext/Emerade/lainnya) kedua tersedia.
Pengaturan Posisi :
·
Berbaring secara mendatar.
·
Wanita hamil harus berbaring di sisi
kiri untuk menghindari tekanan berlebih pada pembuluh darah vena besar yang
mengarah ke jantung.
·
Orang yang mengalami kesulitan bernapas
harus segera duduk, untuk mempermudah bernapas.
·
Dalam keadaan tidak sadar, penderita
harus ditempatkan dalam posisi pemulihan atau recovery position. Hal ini
diperlukan untuk tetap membuka jalan napas. Selain itu, penderita harus berada
pada salah satu posisi ini: di sisi kanan atau kiri. Pastikan penderita ditahan
oleh kaki dan lengan untuk mencegah terguling atau terjatuh. Dengan mengangkat
dagu penderita, jalan napas akan terbuka.
·
Hindari perubahan postur ke posisi tegak
secara mendadak. Misalnya berdiri atau duduk tiba-tiba. Kondisi ini berpotensi
menurunkan tekanan darah, dan tentu saja berbahaya.
Jika pernapasan
atau jantung seseorang berhenti, resusitasi jantung paru-paru (RJP) harus
segera dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar