Kamis, 14 November 2019

Shock Anafilaktik


TUGAS INDIVIDU
MATA KULIAH
KEGAWAT DARURATAN






Disusun Oleh :

Nama             : NOVI DINI ASTRIANA
NIM               : P1337425219049


ALIH JENJANG D IV
PRODI KEPERAWATAN GIGI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG




1. Apa yang dimaksud dengan shock anafilaktik
Shock anafilaktik adalah suatu reaksi alergi yang dapat menyebabkan kehilangan kesadaran atau bahkan kematian. Kondisi ini terjadi apabila pasien alergi terhadap makanan, obat-obatan, bisa serangga, dan lateks. Reaksi ini dapat terjadi dalam hitungan detik atau menit dari paparan agen alergi, di mana tekanan darah pasien turun secara tiba-tiba dan saluran udara terhambat dan mengganggu pernapasan. (https://hellosehat.com/penyakit/syok-anafilaktik/)

2. Bagaimana proses terjadinya shock anafilaktik
Anafilaktik à pelebaran pembuluh darah à maldistribusi volume sirkulasi à aliran darah balik (venous return) à tekanan darah menurun à tekanan perfusi menurun à terjadi hipoksia jaringan
3. Sebutkan Gejala-gejala shock anafilaktik
Gejala shock anafilaksis biasanya dapat terlihat dalam 5-30 menit sejak terjadinya kontak dengan alergen. Gejala awal dari shock anafilaksis dapat terlihat seperti umumnya reaksi alergi biasa, yaitu pilek dan ruam pada kulit. Selanjutnya, setelah 30 menit gejala yang lebih berat akan muncul pada:
·      Kulit:
Kemerahan atau kulit menjadi pucat, dingin dan lembap gatal-gatal, kulit menjadi hangat, pembengkakan (paling sering pada bibir dan lidah), munculnya ruam kulit, biduran (urtikaria)
·      Mata:
Pembengkakan kelopak mata, mata merah (injeksi konjungtiva) atau gatal
·      Pernapasan:
Hidung tersumbat, pilek, bersin, bengkak di tenggorokan sehingga terasa sesak, sesak napas atau mengi, batuk, suara serak
·      Jantung:
Tekanan darah yang rendah (hipotensi), pusing, kelemahan, kehilangan kesadaran, nyeri dada, detak jantung cepat atau tidak teratur (palpitasi)
·      Pencernaan:
Sulit menelan, mual, muntahdiare, perut kembung, kram
·      Sistem saraf:
Sakit kepala, pusing, penglihatan kabur, dan kejang (sangat jarang terjadi dan biasanya berhubungan dengan penurunan tekanan darah)
·      Lainnya:
Rasa logam di mulut (metallic taste)tampak bingung dan gelisah
4. Jelaskan Cara penanganan shock anafilaktik
Pengobatan     :
1.    Suntikkan adrenalin auto-injector (EpiPen/Jext/Emerade/lainnya):
Beri suntikan di paha atau lengan atas. Pastikan Anda memahami cara penggunaan suntukan ini.
2.    Hubungi ambulans segera:Tetap hubungi ambulans, meski penderita telah merasa lebih baik. Laporkan juga tentang dugaan adanya shock anafilaksis.
3.    Identifikasi dan hentikan kontak dengan potensi alergen:
Jika tersengat lebah, lepaskan sengatan lebah dari kulit secara hati-hati.
4.    Baringkan penderita di atas permukaan datar:
Kecuali jika penderita dalam kondisi hamil, tak sadarkan diri, atau kesulitan bernapas
5.    Berikan suntikan kedua setelah 5-10 menit:
Ulangi suntikan jika gejala tidak membaik, dan apabila adrenalin auto-injector (EpiPen/Jext/Emerade/lainnya) kedua tersedia.
Pengaturan Posisi  :
·      Berbaring secara mendatar.
·      Wanita hamil harus berbaring di sisi kiri untuk menghindari tekanan berlebih pada pembuluh darah vena besar yang mengarah ke jantung.
·      Orang yang mengalami kesulitan bernapas harus segera duduk, untuk mempermudah bernapas.
·      Dalam keadaan tidak sadar, penderita harus ditempatkan dalam posisi pemulihan atau recovery position. Hal ini diperlukan untuk tetap membuka jalan napas. Selain itu, penderita harus berada pada salah satu posisi ini: di sisi kanan atau kiri. Pastikan penderita ditahan oleh kaki dan lengan untuk mencegah terguling atau terjatuh. Dengan mengangkat dagu penderita, jalan napas akan terbuka.
·      Hindari perubahan postur ke posisi tegak secara mendadak. Misalnya berdiri atau duduk tiba-tiba. Kondisi ini berpotensi menurunkan tekanan darah, dan tentu saja berbahaya.
Jika pernapasan atau jantung seseorang berhenti, resusitasi jantung paru-paru (RJP) harus segera dilakukan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar